Mati Rasa... (Tulisan bingung)

Sepertinya hari-hari terakhir kian memburuk. Sebenarnya sederhana saja tapi sisi egoku mengusik dan mudah sekali tersinggung. Korbannya tentu saja kakak karena memang cuma dia satu-satunya orang yang selalu ada. Ah, ternyata aku lemah dan belum punya banyak kesabaran menanggung semua ini. Aku belum sanggup menerima kembali keadaan buruk yang baruuu saja membaik. 
Semalam, Mimpiku tak karuan. Aku bahkan menangis sebelum tidur. Merasakan betapa berat semua ini kupikul. Aku lalai dalam banyak aktivitas. Aku mementingkan kenyamananku sendiri di dalam masa-masa sulit ini. Aku merasa ini bukan lagi tanggung jawabku tapi aku terus ingin memikirkannya. Terus dan terus hingga seolah bumi ini menguras semua isi hatiku.
Aku mati rasa...
Terkadang mendadak mual
Mendadak pusing
Mendadak menangis
Dan ingin berhenti merasakan perputaran kehidupan
Ups! Air mataku jatuh sekali lagi. Menetesi keyboard ini...
Tuhan, aku ini kenapa?
Makin hari makin buruk rasaku. Barat meninggalkan segala yang telah terjadi. Seluruh keceriaan, cerita, derita dan kebersamaan disana. Tak dapat kubayangkan seperti apa kehidupan mendatang tanpa seluruh ruang itu...
Padahal telah jelas, ada yang banyak terjatuh. Ada yang banyak menunjukkanku perputaran kehidupan. Menunjukkan cermin demi cermin kenyataan yang telah sanggup dilalui di depan mataku. Dan lebih parah!
Lalu mengapa aku menjadi secengeng ini?
Tuhan, mohon kirim satu stock kesabaran lagi untukku
Secepatnya ya... :'(